Wednesday, March 22, 2006

Teman Lama

Baru-baru ini, dapet postingan message di Friendster.
"Someone has sent you smiles", gitu katanya.
Takjub juga, ternyata orang itu temen TK dan SD waktu kelas 1.
Aku sekolah di dua SD, SD Yakeswa dan SD Sukawarna.
Di SD Yakeswa, aku cuma sampai kelas 1 doang....
Bukannya ga lulus, tapi, waktu naik kelas 2, aku kudu ngikut ortuku pindah lokasi.
Masih di Bandung juga, sih, tapi, riweuh kalo ga pindah sekolah...

Takjub (lagi), dia masih kenal sama aku!
Masih inget masa2 dulu....
ternyata, dia emang cari temen2 SD, SMP, juga SMA... hehehehe... sama kayak aku ternyata...

Apa, sih, pentingnya teman?

They mean so much for me....
Aku selalu seneng kalo bisa dapet temen baru, juga seneng kalo bisa ketemu sama temen2 lama.

Mereka bisa jadi keluarga kita. Mereka bisa ada pada saat kita membutuhkan mereka. Atau, mungkin kita yang bisa bantu mereka, pada saat mereka membutuhkan kita.

So, jangan sia-siakan kesempatanmu buat berteman. Jangan putuskan pertemanan (kecuali kepeped, seperti saya dengan seseorang yang sudahlah-tidak-pantas-buat-diingat-lagi... hehehe).
Rawatlah pertemanan, kalo dah lama ga ketemu, ya, minimal say hi...
media untuk itu sekarang banyak. Ga terbatas cuma surat via pos aja.
Bisa chat via YM, bisa sms, kirim imel, ada friendster, ada situs pencari teman, dll.....

Tapi, jangan batasi berteman hanya untuk kebutuhan aja. Sayang banged, kalo motivasi bertemen cuma sebatas itu aja. Rugi bandar, deh!

Peliharalah pertemanan... selain dapat saudara, dapat pahala, dijamin hidup kita akan jauh lebih indah daripada ga punya teman..............

- p e n i w -
^YangMerasaBerbahagiaBisaKetemuTeman2Lama^




Tuesday, March 07, 2006

Ketika Harus Tabah dan Mengerti

Sebagai fans berat Harry Potter, sejak awal kedatangannya, saya selalu baca dan ikuti perkembangannya.
Mungkin saya tidak seheboh fans2 lain, yang-katakanlah, bela2in beli berbagai merchandise yang berhubungan dengan Harry Potter, atau bahkan sampai berangan-angan untuk jadi bagian dari asrama Gryffindor, Hufflepuff, Slytherin atau Ravenclaw
yang paling menggelikan, sih, yang pasti pengen jadi orang pertama yang pegang buku itu, atau dapet buku itu. Padahal, apa bedanya ama buku2 yang lain? Toh, isinya sama2 cerita Harry Potter, sama2 diterjemahkan, dll...
Saya memang nge fans, tapi, ga gitu2 amat, ah!

Meski saya nge fans nya ga separah itu, tapi saya kerap terhanyut dalam ceritanya. Saya kagum sama JK Rowling, yang mampu menyihir saya sejak pertama saya baca itu Harry Potter.

Semua yang baca Harry Potter, pasti tau betapa penting arti seorang Albus Dumbledore.
Nah, semalam, saya menangis. Menangis karena ternyata Albus Dumbledore, meninggal karena dikenai kutukan ava kedavra alias kutukan mematikan. Pelakunya tak lain dan tak bukan adalah seorang Pelahap Maut yang sangat dipercaya oleh Dumbledore sudah 'tobat'.
Duh, saya nangis tak tertahankan.... Saya merasakan kehilangan itu juga....
Herannya, Harry terlihat sangat tabah, kuat. Beda dengan kematian Sirius. Mungkin, karena Harry jauh lebih banyak mempercayai Dumbledore, jauh lebih banyak dapat banyak hal dari Dumbledore, jadi dia memilih untuk menemukan pembunuh Dumbledore juga musuh utama dunia sihir - Voldemort, daripada meratapi kepergiannya.

Saya merasakan kehilangan juga. Entah, saya menangis untuk apa. Apa saya terbawa emosi "meninggalnya Dumbledore" atau karena saya merasa sudah sangat dekat dengan mereka. Entahlah, kematian selalu membawa tangis, saya rasa.

Berarti, di Harry Potter ke 7, tidak akan ada lagi sosok Albus Dumbledore yang hidup, melainkan hanya ada dalam kenangan.

Di akhir cerita, Harry memutuskan untuk tidak kembali ke Hogwarts, melainkan akan bertualang untuk menemukan Voldemort, juga Snape-yang telah membunuh Dumbledore. Di luar dugaan, ternyata Ron dan Hermione memutuskan untuk ikut dengan Harry...

Persahabatan yang sungguh luar biasa....

- Peni, after reading Harry Potter and the Half Blood Prince-