Tuesday, August 07, 2007

[memutuskan] untuk tidak lagi membenci mantan pacar (hahahahahaha)


hari minggu malem, aku nelpon paypay. iseng aja, just checking, secara sudah lama ga denger kabar2 tentang dia. di sela2 obrolan, tiba2 paypay bilang,"pen, lu dah tau belum, ritta udah ngelahirin?" karena aku emang ga tau, aku bilang ga tau dan akan nelpon ritta.

cerita selanjutnya emang bisa ditebak, aku emang langsung telpon ritta ke hp nya. tapi, malah tersambung ke mailbox. ga kurang akal, aku telpon agus, suaminya.

dari sebrang sana:"assalaamu'alaikum"
aku: "wa'alaikum salaam. kak agus, ini peni."
agus: "iya..."
aku: "selamat, yaaa, katanya istrimu udah melahirkan?"
agus: (sok ga nyambung) "iya, aku udah lahir, tuuh... udah lama sekali... ada lah 30 tahun yang lalu....."
aku: "ih, suka sok ga nyambung, dweh!! istrimu sudah melahirkan, kaaannn???!!!"
agus: "oh, iya... istriku sudah melahirkan anak kedua kami..."
aku: "alhamdulillaah... selamat, yaaa... kapan, tuh? aku baru dapet kabar barusan, dari paypay..."
agus: "hari selasa lalu, tanggal 31 juli. bareng sama badai (bukan nama sebenarnya, FYI: mantan pacar aku), lho... sama2 ketemu di hermina..."

glek....cleb!!!!
kenapa agus harus nyebut nama badai???
*sebetulnya, agus ga tau atau pura2 ga pernah tau bahwa pernah ada sesuatu antara aku dengan si badai*
dan, kenapa juga aku harus merasa..... sebal ketika agus menyebut nama itu ke aku? it's been over! aku sama si badai kan udah ga ada apa2. aku udah punya kakang dan ilman.
langsung aku alihkan percakapan dengan mengatakan..."kok, aku ga dikabarin??? aku udah telpon ke hp istrimu, tapi mailbox!"
agus: "oh, mau ngomong sama istriku?"
dan akhirnya percakapan bersambung dengan ritta, yang alhamdulillaah banget.... ga pake nyebut2 nama si badai!

setelah percakapan berakhir, aku malah jadi kepikiran satu hal.
"kenapa aku harus menghabiskan waktu di sisa hidupku buat membenci si badai?"

oke...oke... bukan saya cinta mati sama si badai.. itu mah memori daun pisang..alias udah lama berlalu. yang bikin saya sepet atau sebal setiap kali mendengar namanya disebut itu cuma satu hal: kami putus nggak baik-baik. Gara-garanya: dia ketauan selingkuh!!!
so far, saya emang marah berat sama dia.

bahkan sampai akhirnya saya menikah dengan kakang juga, ternyata tidak membuat rasa benci sama dia berakhir begitu saja. kesel tau, dipecundangi! halah, bahasanya...

tapi, semalam, saya mikir yang bener-bener mikir (akhirnya). Saya akhirnya bikin sebuah keputusan yang waras: untuk tidak lagi membenci si badai.
karena, dengan membencinya, maka separuh hidup saya sebetulnya habis hanya untuk menghindari ketemu sama dia secara tidak sengaja; atau bahkan malah memikirkan dia. lho? tentu saja! karena, dengan membencinya, justru kita malah mencari-cari informasi seperti dia akan berada di mana hari apa dan menghindari tempat2 yang mungkin akan dia datangi.
capek, kan?

setelah diingat-ingat lagi.. walau dia emang ketauan selingkuh, toh, waktu aku putus sama dia, bukan dalam keadaan aku sudah dilamar sama dia. artinya, dia ga ninggalin aku secara tidak bertanggung jawab. so far, sebenernya ga perlu seberdarah-darah itu, kan? ada yang bahkan udah tinggal 2 minggu lagi mau married malah udahan bin putus. lebih berdarah-darah, kaaannn....

menyadari itu, daripada hidupku habis buat benci sama dia gara2 kesalahannya di masa lalu... mendingan aku bikin keputusan aja, deh! untuk ga benci badai lagi
sayang banget, mendingan waktu hidupku yang sempat kupake buat benci sama dia, aku pake untuk lebih memperhatikan ilman dan papanya, sebab mereka jauh lebih valuable buatku....


*thanks buat orang2 yang sudah memberiku inspirasi tentang menghabiskan waktu di sisa hidup kita*


note: gambar dapet dari google

0 comments: