Thursday, November 22, 2007

Judul-Judul Film Versi Bahasa Minang

berhubung saya bukan orang Minang, tapi saya tau ini lucu, saya kopipes aja, ya, dari yang saya dapat....hehehehe.... saya cukup ngakak, kok, bacanya... (dikit-dikit saya ngerti kok, bahasa Minang, lupa dari mana....)

JUDUL FILM DALAM BAHASA MINANG

1 Enemy at the Gates -- Lah tibo lawan di pintu...
2 Batman Forever -- Kalalauang
3 Remember the Titans -- Lai Takana jo si Titan
4 The Italian Job -- Karajo maliang
5a Die Hard -- Payah matinyo
5b Die Hard II -- Alun Juo Mati Lai...?
5c Die Hard III With A Vengeance -- Ondeh Mandeh.. ndak juo mati mati doh...?
6 Bad Boys -- Anak Kalera
7 Sleepless in Seattle -- Mangantuak..
8 Lost in Space -- Ilang di awang awang
9 Brokeback Mountain -- Gunuang patah tulang
10 Cheaper by Dozens -- Bali salusin tambah murah..
11 You've got Mail -- Ado surek tuh ha...
12 Paycheck -- Pitih Gaji
13 Independence Day -- Hari Rayo
14 The Day After Tomorrow -- Saisuak
15 Die Another Day -- Ndak kini matinyo..?
16 There is Something About Marry -- Manga si Merry yo..?
17 Silence of the Lamb -- Kambiang pangambok
18 All The Pretty Horses -- Kudonyo rancak-rancak
19 Planet of the Apes -- Planet Siamang
20 Gone in Sixty Seconds -- Barangkek lah waang Lai
21 Original Sin -- Sabana-bana doso...
22 Mummy Returns -- Lah Baliak si One tadi..?
23 Crash -- Balago kambiang
24 Copycat -- Kopi Kuciang
25 Seabiscuit -- Makan Biskuit di Lauik
26 Freddy vs Jason -- Bacakak
27 Just in Heaven -- Lah di Surgo
28 Air Bud -- aia si Budi
29 How To Lose A Guy in 10 Days -- Baa caronyo manyipak urang..
30 Lord Of The Ring -- Juragan batu cincin
31 Deep Impact -- Taraso dalamnyo
32 Million Dollar Baby -- Anak Rangkayo
33 Blackhawk Down -- Buruang itam si Don
34 Saving Private Ryan -- Mahagia les ka si Ryan
35 Dumb and Dumber -- Pakak jo sabana Pandia..

hehehehe

peace, ah....

Friday, November 16, 2007

semakin tinggi pohon....

semakin tinggi pohon, semakin kencang anginnya...

semakin naik level hidup seseorang, semakin banyak ujiannya...

hehehehe....

saya lagi mencoba menguatkan diri dan hati,,, ternyata, belajar dengan sekolah kehidupan itu susahnya minta ampun, ya....
dan bagian paling susah adalah,,, menghadapi diri sendiri yang udah terlanjur sulit berdamai dengan emosi... sehingga saya harus mulai belajar ga mudah terpancing, karena sebetulnya, default saya adalah petasan sumbu pendek....

bismillaah,,, doakan saya, teman-teman, supaya saya bisa naik kelas dan lulus ujian mengendalikan diri dari menjadi petasan sumbu pendek.......

*baru ditampar oleh masalah yang membuat saya harus belajar dewasa dan tidak lagi menjadi petasan sumbu pendek*


gambar nyomot dari google search

Tuesday, November 13, 2007

the second anniversary of my marriage

ada yang istimewa dengan hari ini? apa, ya?
dua tahun yang lalu, sih, iya... ada...
maksudnya, dua tahun yang lalu, jam segini nih, menjelang jam 11 siang, saya lagi didandanin ulang karena tema bajunya beda dengan yang dipake saat akad nikah. Sementara puluhan tamu sedang tersabar-sabar menanti saya duduk di pelaminan buat dikasih selamat....

Jam segini, dua tahun yang lalu, masih bercampur rasa bahagia, haru sekaligus ga percaya, bahwa akhirnya aku jadi istri! hihihihi...

Yah, tentu saja merasa aneh... soalnya, di antara teman-teman mainku, aku termasuk yang 'cuek' dan 'lempeng' sama masalah menikah. Jarang, tuh, berkhayal seperti umumnya perempuan yang merasa sudah matang dan siap untuk menikah.

Saya juga termasuk orang yang tidak pernah bilang,"kapan, ya, giliran saya menikah?" karena buat saya, segala sesuatu itu ada yang mengatur. Kita diciptakan dan kita berhak meminta sama yang menciptakan kita. Walau kita diciptakan, bukan berarti kita ga boleh minta apa-apa sama pencipta kita. Ada yang dikasih dan ada yang nggak. Tapi, pasti dikasih, apapun bentuknya.

Setahun lalu... ya, saya dan kakang merayakan ulang tahun pernikahan kami dengan makan di Warung Steak dan Shake, di daerah Tamansari. Hihihi... Perut saya sudah besar waktu itu, ilman sudah ada di perut berusia delapan bulan. Yah, kami suka geli juga kalo membayangkan kalo kami harus candle light dinner untuk merayakan special moment seperti ini...hihihi.... Ga tau juga, kalo tiba-tiba sense of romantism kami muncul...

Tahun ini? Sudah beberapa hari ini saya sesak nafas. Ga tau kenapa, soalnya, saya ga punya sakit asma. Jadinya, tadi pagi, kami ke dokter dulu. Kemarin, sih, kakang bilang, gimana kalau kita mengheningkan cipta sekitar jam 9? Mengingat saat akad nikah?? Hahahahaha... ada-ada saja....

Ada surprise atau nggak hari ini..., ya, saya cuma pengen mensyukuri apa yang sudah saya dan kakang jalani. Atas semua anugerah yang diberikanNYA kepada kami, sejak kami terikat sebagai suami istri hingga hari ini. Atas semua anugerah yang diberikanNYA kepada kami, sejak kami resmi menjadi bunda dan papa dari seorang bocah lelaki tampan bernama Shidiq Ilman Faiz.....

Terima kasih kepada semua teman-teman yang senantiasa berbagi cerita tentang pernikahan dan perjalanan pernikahan kalian... Semua memberi inspirasi bagi saya, juga memberi hikmah. Doakan kami tetap berada di jalanNYA, meraih ridhaNYA, melalui bahtera rumah tangga yang sedang kami nahkodai ini.....

note: gambar diambil dari sini

Friday, November 02, 2007

Memalukan!!! hiks.....

pagi itu, saya ingin menyapa suami tercinta, judulnya mah... soalnya, saya lihat dia online dan ga ada status apa-apa... (sebetulnya, saya melupakan satu hal: suami saya emang ga pernah ngotak atik status di YM, mau lagi meeting atau bahkan ga ada di tempat sekalipun)

peni (11/1/2007 10:24:14 AM): papa, masukin anaknya ke bolala dong
peni (11/1/2007 10:24:23 AM): minta foto dan biodatanya, ya
peni (11/1/2007 10:24:30 AM): anaknya lucu, deh
peni (11/1/2007 10:24:40 AM): kayak bundanya, ya?
peni (11/1/2007 10:24:46 AM): ketawanya meni lepas gitu
peni (11/1/2007 10:24:47 AM):

ga ada tanggapan, sampai akhirnya dia menjemput saya.

Sesampainya di rumah, setelah saya menggotong ilman yang sudah terlelap (semalam saya pulang sangat terlambat karena menjenguk istri manajer keuangan yang bayi dalam kandungannya meninggal di perut) ke kamar tidur, barulah suami tercinta berkata,"
"Ilman bukannya udah masuk Bolala, Bun?"
"Udah, di edisi kedua..."
"Kenapa atuh, kok, nanya lagi..."
"Yaa... pengen nyapa papa aja... soalnya, geregeteun lihat foto ilman...tapi, eh, papa kok, ga ngejawab, siih???''
"Orang lagi di ruang meeting..."
"Maksudnya, papa yang lagi di ruang meeting, kan? Ga sama notebook-nya, kan?"
"Ya sama notebooknya, dong, pake in focus lagi... jadi, ya, dibaca banyak orang..."
"......"
*nyengir*
"Malu-maluin, ih!!! Emangnya, windowsnya langsung appear gitu, papa????"
"Iya, lah!"
*gusrak!*
"Papa meni gaptek pisan, siiih!! Itu kan bisa disetting biar cuma muncul di pojokan aja... jadi, ga usah appearing window nya gitu... Bunda kan malu, Papa...."
*nyengir (lagi)*

huh! menyebalkan... malu, booooo!!!!!

keterangan:
1. tulisan ungu adalah kalimat papa ilman
2. tulisan biru tua adalah kalimat saya

Thursday, November 01, 2007

Efek Sebuah Reuni

Sebelumnya, saya minta maaf, ya, pren... kalo postingan saya belakangan ini tentang reuni melulu. Mungkin emang kena dampak reuni akbar kemarin yang membuat saya masih terkenang-kenang, betapa saya teh sebetulnya sangat cinta sama almamater saya waktu SMA, ketimbang almamater saya pas saya kuliah. Saya lebih bangga jadi anak SMA Negeri 2 Bandung, ketimbang jadi anak kampus saya...hihihi...

Sebetulnya, apa yang saya tulis sekarang itu adalah salah satu efek dari sebuah pertemuan yang terjadi di reuni akbar kemarin. Tentu saja, ini bukan kisah saya. Saya mungkin termasuk kolot. Sebab, saya termasuk orang yang ga suka sama yang namanya pacaran atau sengaja menceburkan diri ke dunia pacaran sewaktu SMA dan kuliah. Jadi, ga ada tuh, istilahnya mantan kecengan atau mantan pacar di kampus. Hehehehe....

Yah, memang, saya punya mantan pacar, tapi bukan teman di SMA atau di kampus, kok! Hihihi...

Nah, yang ingin saya ceritakan sekarang adalah, seorang sahabat baik saya (saya ga akan kasih link nya walaupun dia adalah salah satu kontak saya di MP ini, hihihi....), ketemu dengan seseorang yang pernah menolaknya sampai tiga kali, di reuni akbar kemarin. Yup, tiga kali teman saya sudah ditolaknya.

Di pertemuannya dengan sang cewek ini, si sohib saya ini bilang, kalo si cewek ini, sebutlah Miss X, yah, perhatiannya masih sama seperti dulu. Masih sangat-sangat besar dan mengena...(ya iya lah disebut sangat besar, secara yah, si sohib saya ini, oh, sebut saja Mr. R, pernah sangat suka, gitu loh! Tidak menyerah sampai tiga kali nembak! Perhatian sekecil apapun emang jadi bakalan tampak sangat besar, kan, kalo kita sedang gedebug in love sama seseorang..hihihi....)

Mr. R mengaku pada saya, bahwa dia memang masih suka mikirin si Miss X. Bodohnya lagi, pasca reuni tersebut, dia seperti kembali ke masa lalu, di mana dia masih sangat suka sama si Miss X. Dia bilang sama si Miss X, kalo dia masih sayang sama tuh cewek. Kenapa saya sebut bodoh? Soalnya, Mr. R ini udah punya istri. Dia seolah-olah jadi lupa, kalo di rumah, ada istrinya yang selalu mengkhawatirkannya, menyayanginya, dan lain-lain lah.

Yah, well, Mr. R ini memang bilang pada saya, bahwa dia mengaku brengsek. Dan bahkan meragukan atas motivasinya menikahi sang istri. Saya berusaha membantu mengoreksinya. Soal perasaan, emang cuma Mr. R yang bisa mengendalikannya sendiri. Saya cuma bisa ngipasin aja, buat memegang teguh janji yang udah diucapkannya pas ijab kabul lewat bapak mertuanya. Semoga, letupan-letupan hasrat pasca reuni lalu bisa diredakan dan memang reda selamanya walaupun accidentally ketemuan lagi entah di mana (maksudnya, ga mesti di acara reuni).

Ternyata, pertemuan sejenis reuni ini memang bisa berakibat banyak. Bisa membahagiakan, bisa juga berbahaya. Tergantung gimana kita bisa menyikapi masa lalu kita.... Cuih, sok bijak gini... hahahaha...

Saya cuma merasa beruntung karena saya bisa mengendalikan masa lalu saya dengan mengingat betapa beruntungnya saya sekarang, punya suami yang walaupun yah lempeng dan nyaris ga romantis, tapi dia orang yang sangat baik dan selalu mengajari saya bersyukur....

Anehnya, oleh seorang oknum 91, saya dicurigai sebagai Miss X tersebut... hahahahaha... padahal, ketemu sama Mr. R ini aja baru tiga kali, itupun semuanya selewat. Kalopun sekarang nyohib, itu semua karena teknologi chatting, email dan handphone... Bagaimana mungkin saya sampai dicurigai sebagai Miss X ini??? Aneh....


Efek Sebuah Reuni

Sebelumnya, saya minta maaf, ya, pren... kalo postingan saya belakangan ini tentang reuni melulu. Mungkin emang kena dampak reuni akbar kemarin yang membuat saya masih terkenang-kenang, betapa saya teh sebetulnya sangat cinta sama almamater saya waktu SMA, ketimbang almamater saya pas saya kuliah. Saya lebih bangga jadi anak SMA Negeri 2 Bandung, ketimbang jadi anak kampus saya...hihihi...

Sebetulnya, apa yang saya tulis sekarang itu adalah salah satu efek dari sebuah pertemuan yang terjadi di reuni akbar kemarin. Tentu saja, ini bukan kisah saya. Saya mungkin termasuk kolot. Sebab, saya termasuk orang yang ga suka sama yang namanya pacaran atau sengaja menceburkan diri ke dunia pacaran sewaktu SMA dan kuliah. Jadi, ga ada tuh, istilahnya mantan kecengan atau mantan pacar di kampus. Hehehehe....

Yah, memang, saya punya mantan pacar, tapi bukan teman di SMA atau di kampus, kok! Hihihi...

Nah, yang ingin saya ceritakan sekarang adalah, seorang sahabat baik saya (saya ga akan kasih link nya walaupun dia adalah salah satu kontak saya di MP ini, hihihi....), ketemu dengan seseorang yang pernah menolaknya sampai tiga kali, di reuni akbar kemarin. Yup, tiga kali teman saya sudah ditolaknya.

Di pertemuannya dengan sang cewek ini, si sohib saya ini bilang, kalo si cewek ini, sebutlah Miss X, yah, perhatiannya masih sama seperti dulu. Masih sangat-sangat besar dan mengena...(ya iya lah disebut sangat besar, secara yah, si sohib saya ini, oh, sebut saja Mr. R, pernah sangat suka, gitu loh! Tidak menyerah sampai tiga kali nembak! Perhatian sekecil apapun emang jadi bakalan tampak sangat besar, kan, kalo kita sedang gedebug in love sama seseorang..hihihi....)

Mr. R mengaku pada saya, bahwa dia memang masih suka mikirin si Miss X. Bodohnya lagi, pasca reuni tersebut, dia seperti kembali ke masa lalu, di mana dia masih sangat suka sama si Miss X. Dia bilang sama si Miss X, kalo dia masih sayang sama tuh cewek. Kenapa saya sebut bodoh? Soalnya, Mr. R ini udah punya istri. Dia seolah-olah jadi lupa, kalo di rumah, ada istrinya yang selalu mengkhawatirkannya, menyayanginya, dan lain-lain lah.

Yah, well, Mr. R ini memang bilang pada saya, bahwa dia mengaku brengsek. Dan bahkan meragukan atas motivasinya menikahi sang istri. Saya berusaha membantu mengoreksinya. Soal perasaan, emang cuma Mr. R yang bisa mengendalikannya sendiri. Saya cuma bisa ngipasin aja, buat memegang teguh janji yang udah diucapkannya pas ijab kabul lewat bapak mertuanya. Semoga, letupan-letupan hasrat pasca reuni lalu bisa diredakan dan memang reda selamanya walaupun accidentally ketemuan lagi entah di mana (maksudnya, ga mesti di acara reuni).

Ternyata, pertemuan sejenis reuni ini memang bisa berakibat banyak. Bisa membahagiakan, bisa juga berbahaya. Tergantung gimana kita bisa menyikapi masa lalu kita.... Cuih, sok bijak gini... hahahaha...

Saya cuma merasa beruntung karena saya bisa mengendalikan masa lalu saya dengan mengingat betapa beruntungnya saya sekarang, punya suami yang walaupun yah lempeng dan nyaris ga romantis, tapi dia orang yang sangat baik dan selalu mengajari saya bersyukur....

Anehnya, oleh seorang oknum 91, saya dicurigai sebagai Miss X tersebut... hahahahaha... padahal, ketemu sama Mr. R ini aja baru tiga kali, itupun semuanya selewat. Kalopun sekarang nyohib, itu semua karena teknologi chatting, email dan handphone... Bagaimana mungkin saya sampai dicurigai sebagai Miss X ini??? Aneh....