Tuesday, December 16, 2008

Move On!


Saya percaya, seorang iwanaries bakalan ketawa guling-guling baca jurnal saya yang ini. Bukan karena tulisan ini lucu. Lebih dikarenakan he knew what just happened behind this story. Tapi, saya ga peduli! Diketawain juga nggak apa-apa. Mudah-mudahan tulisan ini kepake buat siapa aja yang udah baca. Hahaha... Singkat cerita, beberapa minggu ini, saya tiba-tiba kasuat-suat akan seseorang di masa lalu. Ada pencetusnya? Antara ada dan nggak ada. Kenapa? Saya cuma kebetulan lihat lagi picturenya. Itu aja. Dan semua membangkitkan ingatan saya akan apa yang sudah pernah saya lalui bersamanya beberapa tahun sebelum saya menikah. Sakit? Ya. Saya rasakan sangat sakit ketika mengingat lagi apa yang terjadi hingga kami broke up. Sakit yang saya rasakan beberapa minggu ini, ternyata adalah akumulasi semua perasaan saya padanya selama 5 tahun muncul semua ke permukaan. I need therapy!

Jika ada yang mencibir jika baca tulisan ini, saya sudah siap. Secara, saya sudah 3 tahun menikah, kok, masih inget masa lalu. Ini memang kebodohan saya. Seharusnya saya selesaikan dulu masalah saya yang satu ini dari dulu. Saya tau, saya sudah get in dan ga bisa come out. Tapi, pasti ada cara untuk membuat semua itu menghilang perlahan. Kesalahan saya, saya menyimpannya di dasar hati saya bertahun-tahun, when something came out dan mengaduk-aduk hati saya, dia akan kembali muncul ke permukaan. Seharusnya, saya biarkan saja semuanya di permukaan dan lalu biarkan menguap.
Ada yang bilang, karena saya sedang settle, trus saya berusaha cari sesuatu yang menantang saya. Nggak juga, kok. Karena selama bertahun-tahun saya biarkan dia mengendap, makanya bisa tiba-tiba muncul ke permukaan. Seorang teman yang lain bilang, ini cuma godaan. Sementara temen yang satunya lagi bilang, ini ujian. Baiklah, saya mencatat ini sebagai ujian, godaan sekaligus tantangan. Kekuatan saya hanya satu, saya punya komitmen dengan apa yang sudah saya jalani sekarang. Dan saya berjalan di atas semua konsekuensi atas komitmen yang sudah saya pegang. Saya percaya betul, Allah SWT tidak akan menguji saya di luar kemampuan saya. Setiap DIA kasih saya soal, DIA akan kasih saya solusinya. Dan ketika kemarin pagi, saya menangis di pojokan, tanpa disangka-sangka 6 orang muncul via Y!M memberi saya support segede-gedenya dan membuat saya akhirnya bisa move on perlahan-lahan.

Hikmah dari apa yang saya alami sekarang adalah, ketika kita patah hati, jangan kubur dalam-dalam. Jangan endapkan. Biarkan saja dia mengapung dan akhirnya menguap. Kalopun dia jatuh lagi ke kita, mungkin sudah tercampur dengan yang lain, sehingga nggak akan lagi jatuh persis sama seperti waktu kita biarkan dia menguap. Berpegang teguh pada komitmen juga membantu menguatkan kita buat move on. Satu hal lagi, doa itu penting. Persahabatan mungkin akan menjadi salah satu jawaban buat doa kita.

Saya betul-betul merasakan kasih sayang semua sahabat saya di seluruh dunia saat ini. Thank you for making me feel warmer.... Love you all, guys.
Love you, papailman who always make me strong, love you, Ilman.... Ya, saya akan mulai move on perlahan-lahan. Saya nggak akan supress masalah ini seperti yang sudah saya lakukan hampir 5 tahun ini. Dan hari ini saya sudah merasa jauh lebih baik dibanding hari kemarin.



gambar minjem dari sini

0 comments: