Friday, April 20, 2012

I'm Full of Fuel and Ready to Fire!

Bu....
Udah lamaaaaaa sekali, ya, aku nggak nulis surat buat Ibu...

Pagi ini, aku mulai hari dengan bacain komen-komen yang masuk di postinganku di Multiply. Hehe. Sekarang, Multiply jadi sahabatku lagi, gara-gara aku kehilangan banyak momen dan menyesal ketinggalan banyak di sana. Padahal, banyak teman baikku di sana. Hiks. Ini semua gara-gara microblogging dan Facebook. Salahkan mereka! Padahal, aku juga udah jarang bikin status di Facebook. Kenapa? Mengingat kontakku yang banyak dan belum ada waktu untuk memilah mana yang berhak baca status-statusku dan mana yang nggak, membuatku berpikir ulang untuk posting status di sana. Akhirnya, account Facebook-ku cuma buat jadi tempat persinggahan cross posting dari Instagram atau Path, bahkan dari Multiply.

Bu, aku lagi "full of fuel and ready to fire". Nggak tahu kenapa. Barusan, lagi serius ngobrol sama Nurul - karyawan kantor sebelah yang curhat rumahnya kemalingan tadi - malah dikagetin sama bu Ucu. dan aku ternyata meledak, marah. Marahin bu Ucu yang umurnya jauh lebih tua. Hiks. Kenapa aku kayak binatang gini, Bu? Aku malu sama diriku sendiri. Aku benci sama diriku yang begini. Really.

Aku pengen belajar sabar kayak Ibu. Yang tabah jalani hari-hari terakhir ibu bernapas. Meski tubuh Ibu udah nggak kuat lagi menopang nyawa Ibu, Ibu masih bisa senyum. Meski kuku-kuku di jari tangan Ibu membiru, Ibu masih bisa senyum dan menyambutku sepulang sekolah. How I miss that moment, Bu.

Oya, aku pengen cerita juga. Aku senang sekali bisa main Treasure Hunt ala Ibu dulu. Sempet pengen melakukan hal yang sama untuk Ilman. Tapi sayang, situasinya nggak memungkinkan. Setiap Ilman pulang sekolah, kan, aku nggak ada di rumah karena harus bekerja di luar. Maybe someday, I can make the game for him and Zaidan.

Kami semua di rumah sehat, Bu. Alhamdulillaah. Cuma aku sama Fahmi masih harus belajar sabar lebih banyak lagi. Hehe. Ternyata bersabar dan meredam ego masing-masing itu termasuk sulit, ya. Apalagi kalo hati sama tubuh capek. Bukan karena kami berdua hobi berantem, kok, Bu. Lebih karena kami capek di luar rumah, trus menghadapi anak yang tantrum... PR luar biasa ternyata, ya, Bu, punya anak berbeda.

Nanti aku cerita banyak lagi, ya. Siang ini aku ada rapat progres mingguan. Besok juga harus lembur, ada yang mau taping. Oya, pengen bilang: aku menyayangimu dan selalu menyayangimu dan akan tetap menyayangimu. Aku juga merindukanmu, bu. Sangat. Semoga Allah selalu menerangi kubur ibu, memberi ibu pandangan surga dengan pandangan paling dekat. 

They say, writing can heal your sick mental. Hahaha. So, I start writing to you. I hope you don't mind, Bu. Love you soooo much. Muah!

-peni-
20 April 2010. 12.58 WIB

0 comments: