Beberapa hari yang lalu, waktu ngecek friend request di pesbuk, seperti biasa, saya masih mendapati akun pesbuk yang memang dipake buat jualan. Dan seperti biasa, nggak saya confirm tapi nggak juga saya ignore. Termasuk yang satu ini. Saya diinvite oleh akun pesbuk make-up artist gitu. Waktu saya klik mutual friendnya, cuma salah satu teman SMP juga teman arsitek teman SMA saya. Intinya, sudah saya ga pedulikan, sampai di folder inbox, ada message dari yang bersangkutan.
Isinya seperti ini:
`Hi... Saya masih ingat, Peni dulu teman saya di kelas 2E SMPN 26 Bandung ya? Saya murid baru dan cuma kelas 2 aja di SMPN 26 Bandung.. Kls 3nya saya dilain sekolah.. Saya masih ingat ada guru pengajar PKL/KKN namanya Pak Chepi Kurniawan.. Masih ingat saya? Pasti udah lupa.. Hehehehe Saya Kaka Sukses selalu ya... `
Saya berusaha keras memeras ingatan ke masa lalu. Siapa, ya? Profile picture-nya juga wajah orang dengan make-up hasil garapannya. Bukan mukanya. Trus, tiba-tiba saya teringat. Dia pasti Kaka yang dulu saya panggil Asep, yang saking ngefans ama tulisan tangan saya, sampai niru-nuru tulisan dan tanda tangan saya sampai miriiiip banget. Hihihi.
Dan dia juga sampai niru penampilan pak Chepi itu dengan memangkas rambut bergaya rambut pak Chepi juga pakai kacamata yang persis banget modelnya yang dikenakan beliau. Hmmm... Kaka yang saya ingat, sosoknya dulu tinggi kurus dan gayanya terlalu melambai untuk seorang cowok. Ga macho gitu.
Dari sikapnya yang sering copy cat itu dan juga kegemulaiannya, nggak jarang dia diejek oleh cowok-cowok atau cewek-cewek di sekolah ketika itu. Didikan orangtua saya yang cukup keras dalam hal tidak boleh pilih-pilih teman, membuat saya tetap mau menemaninya dan sering membelanya ketika dia diejek "banci" oleh teman-teman kami dulu. Saya merasa beruntung karena orangtua saya kerap memberi contoh untuk nggak pilih-pilih teman, sehingga teman dalam bentuk bagaimanapun, tetap bisa jadi teman saya, kecuali kalo udah teruji dia annoying buat saya.
Saya ingat, saya pernah dipanggil guru BP beberapa kali, gara-gara saya nampar yang ngejek si Kaka ini. Dan gara-gara itu juga, saya pun diejek kalo saya dan Kaka pacaran. Apapun itu bentuk ejekan, saya tetap nggak suka teman saya diejek. Apalagi, meskipun Kaka jarang curhat, saya bisa tahu bahwa dia pun nggak suka dengan keadaannya dan nggak tahu mesti gimana untuk bisa "sama" dengan yang lainnya.
"Kekurangan" Kaka yang lain adalah... dia nggak begitu bisa mengikuti pelajaran di kelas. Nggak ada yang memotivasinya buat bisa mengejar prestasi di bidang akademik. Kelihatan banget, kalo Kaka ini benar-benar butuh sosok yang bisa dia tiru. Dan prestasi akademik yang bahkan di bawah nilai rata-ratapun nggak menggugahnya buat berusaha lebih keras. Meskipun dia main dengan saya dan teman sekelompok saya yang ketika itu dapat ranking do-re-mi di kelas, dia ga juga termotivasi. Hasilnya, dia nggak naik ke kelas 3.
Berbagai upaya pendekatan dilakukan oleh orangtuanya, supaya Kaka bisa naik kelas 3. Tapi wali kelas saya ketika itu keukeuh, menyatakan bahwa Kaka nggak layak naik ke kelas 3. Diapun kembali pindah sekolah. Saya dan tiga teman saya dalam kelompok saya ketika itu, merasa sangat sedih dan kuatir. Nanti, siapa yang bakalan belain dia di sekolah baru, kalo ada yang ngejek dia lagi? Kami berempat berteman sama dia bukan karena dia suka traktir kami. Sayangnya, dia berusaha keras membeli hati teman-teman supaya nggak ngejek dia dengan mentraktir. Itu yang kami berempat kuatirkan tentangnya. Jujur aja, kami berempat ga pernah mau ditraktir sama dia.
Dan kisah tentangnya putus seiring kepergiannya meninggalkan sekolah kami. Sampai akhirnya, tas! Dia nge-add saya di pesbuk beberapa waktu lalu dan bilang kalo sekarang dia punya salon dan juga seorang make-up artist.
Terus terang, saya bahagia mendengarnya. Karena finally, dia sudah menentukan jalan hidupnya sendiri. Hilang sudah kekuatiran saya soal "masa depannya". Waktu kami sempat chat beberapa waktu lalu, dia bilang ma kasih ke saya, karena saya selalu membelanya ketika dia diejek. Hahaha... ternyata saya pernah bermental preman rupanya....
Yah, Kaka... saya senang melihatmu seperti sekarang ini... semoga kamu selalu bisa menemukan jalan hidupmu dan membuktikan bahwa belum tentu yang ngejek kamu dulu, sekarang hidupnya lebih hebat darimu.
note: tadinya mo ngambil foto dia lagi make-up orang gitu, tapi saya ga niat publish dia di sini... jadi yaaa... saya pinjam foto deh dari sini aja....
Gokushufudo: The Way of House Husband 7
-
[image: Gokushufudo: The Way of House Husband 7]
author: Kousuke Oono
name: Peni
average rating: 4.35
book published: 2021
rating: 4
read at: 2024/10/20
date...
3 weeks ago